Tuesday, June 11, 2013

Curhat ala Alay

Belakangan ini saya jadi apatis, kalau ada istilah statis mungkin lebih cocok untuk menggambarkan "rusak"-nya kehidupan saya. Niat berapi-api untuk rajin nulis perlahan tapi pasti padam, proyek satu minggu satu artikel juga hanya jadi proyek yang mangkrak, terbengkalai, seperti pengembang kehabisan dana. Belum lagi program-program jangka pendek, menengah maupun panjang yang sudah disusun dalam sebuah resolusi awal tahun (yang dibuat karena naluri pengen ikut-ikutan keren bikin resolusi) kini seolah menguap ke lapisan ozon.



Mungkin saya kerasukan setan, kerasukan sifat sifat iblis. Katanya malas merupakan sifat setan. Ah, nggak juga. Justru setan itu rajin. Dua puluh empat jam sehari dia habiskan waktunya buat menggoda manusia, apa hal seperti itu bisa disebut malas? Disamping itu beliau sangat konsisten dan termasuk loyal terhadap profesinya. Lho, kok malah muji muji setan? Ini kan tadi saya mau cerita saya jadi apatis kok jadi ngomongin setan sih?


Yah kemalasan itu sangat berbahaya kawan. Dia laksana noda yang menempel di tepi jendela kaca, apabila nodanya sedikit/ringan kita akan mudah membersihkannya, cukup dilap. Namun, apabila noda tersebut dibiarkan berlarut-larut menempel dan tidak dibersihkan, dia akan mengerak dan tertempel noda-noda lain sehingga untuk membersihkannya akan jauh lebih sulit. Bahkan memakai kadang-kadang mesti pakai Super Pell untuk membersihkan kaca. Tunggu dulu, Super Pell kan pembersih lantai, kok buat membersihkan kaca? Lah ini tadi kan saya mau curhat masalah malas kok jadi cerita super pel sih?

Yaudah deh daripada ga nyambung dari tadi mending saya beli obat dulu ke apotik..