Friday, February 20, 2015

Sebuah Catatan Untuk Kekasihku Nanti

Kamu
Yang entah siapa, dimana, dan sedang melakukan apa

Hal yang perlu kamu tahu, sampai detik ini, aku masih mencarimu
Aku masih membolak balik halaman buku, berharap kutemukan petunjuk tentangmu disitu
Aku masih memutar-mutar knop frekuensi radioku, berharap kudengar penyiar menyebutkan namamu
Aku masih menyusuri taman-taman kota yang membisu, mencari bangku kosong untuk termangu, berharap kau ada disitu, dan mengizinkan aku duduk disampingmu
Aku masih memacu sepeda motorku, menyusuri jalan jalan berdebu, berharap kumelihat jejakmu diantara hingar bingar dan klakson yang saling menderu

Aku terus bertanya, dimana Tuhan menyembunyikanmu?

Kamu
Yang sudah atau belum pernah namanya aku tahu

Mungkin tanpa sadar kita pernah saling berpapasan di jalan
Mungkin aku pernah menatapmu di tempat tertentu atau kau pernah melihatku menunggu sesuatu
Bahkan mungkin aku ternyata sudah mengenalmu!
Aku mungkin sudah tahu segala tentangmu
Aku mungkin pernah berjalan bersamamu
Atau, aku mungkin orang yang akan singgah dan berlabuh di hatimu?

Sekali lagi itu hanya kemungkinan yang bahkan tidak ada satupun makhluk hidup yang benar benar tahu

Kamu
Yang wajahnya kuharap hadir barang sebentar di setiap mimpiku

Aku sering mereka reka seperti apa dirimu
Kadang aku akan tersenyum senyum sendiri membayangkan kita bertemu
Oiya, kamu tidak perlu takut tentang itu
Percayalah, demi Dia yang menciptakan kita berdua, aku tidak pernah mengharap kesempurnaan
Karena aku pun tak sempurna
Lalu mungkin aku akan bertanya
Seperti apa hobimu? Seperti apa orangtuamu? Berapa saudara kandungmu? Apakah kau suka membaca? Apakah kau paham kalkulus matematika? Apakah kau mengerti statistika?

Kamu
Yang akan tetap kucari dimanapun hadirnya dirimu

Sebelum bertamu kamu aku sudah dipertemukan dengan orang orang baik, orang orang hebat, bahkan mungkin realitanya mereka lebih hebat darimu, mereka lebih cantik darimu, mereka lebih baik darimu, tentunya dalam beberapa hal
Tapi sayangnya mereka bukan orang yang tepat untukku
Tapi mungkin merekalah orang yang membentuk aku yang sekarang
Tapi, tidak untuk mengabulkan semua permintaanmu
Atau untuk membenarkan semua perkataanmu
Hanya aku, insya allah akan ada untukmu
Dalam sukamu, dalam dukamu
Menyembuhkan lukamu, meringankan sakitmu, mengobati perihmu
Menghentikan deras aliran air matamu dan melengkungkan kembali senyum mu

Kamu
Aku pasti akan menemukan cara bertemu denganmu
Tunggu aku

(Djuanda Satu, 20 Februari 2015)

1 comment:

  1. aku yo ngalami biyen koq.
    tapi aku agresif, Mas. dengan pengalaman ditolak hampir 100%, aku berjuang hingga titik malu penghabisan.
    akhire ya kuwi: gutbe gadisku sing jenenge "Tanpa Aran"

    ReplyDelete